Translate

Minggu, 21 Oktober 2012

Hari terakhir


aku dan Melody, sudah berpacaran selama 2 tahun lamanya, selama pacaran ini kami berdua merasa sangat bahagia, setiap hari kita selalu menjalani kehidupan bersama. aku berencana untuk memberi kado ulang tahun untuk Melody di hari ulang tahunnya itu, tetapi aku bingung ingin memberi apa kepada Melody, akhirnya aku mengajak Frieska sebagai adiknya untuk menemaniku ke mall untuk membeli barang yang akan aku berika untuk kakaknya, aku bertanya ke Frieska apa yang di senangi kakaknya saat ini dan belum tercapai, Ia menjawab kalau kakaknya ingin sekali membeli sebuah kalung yang di beri nama aku dan Melody, akhirnya aku bertekad untuk membelikan kalung tersebut di mall itu. Namun setelah beberapa hari kemudian, aku terkena penyakit keras yaitu kanker darah, dan sudah stadium 4 yaitu dokter memvonis hidupku tinggal 4 bulan lagi, aku pun berdoa kepada Tuhan agar aku di beri kesehatan sampai hari ulang tahun Melody. aku mengajak Melody untuk ketemuan di tempat pertama kali kita bertemu, yaitu sebuah taman yang sangat indah, aku bertanya "mell, apa bisa kita akan terus bersama sampai selamanya?" ujarku, "kenapa kamu bertanya seperti itu?" ia menjawab, "tidak apa2, aku cuma takut kalau suatu hari kita akan berpisah selamanya dan tidak bisa bersama lagi", aku pun mulai memikirkan penyakitku ketika aku sudah tidak bisa menemaninya lagi.

Esok hari adalah hari ulang tahun Melody kekasihku itu, namun Tuhan berkata lain saat pagi hari aku merasakan badanku semakin lemas dan kepalaku semakin berat, dan seketika itu aku berfikir jika ini adalah waktunya aku untuk pergi meninggalkan Melody dan dunia ini. Dengan badan lemas aku memaksakan diri untuk menelepone Frieska untuk menemuiku, aku menitipkan kalung dan sepucuk surat untuk Melody pada saat ulang tahunnya, dengan berat hati dan menangis Frieska menerima hadiah itu.

~~Akupun meninggal dunia pada waktu pagi hari ulang tahun Melody. aku sengaja merahasiakan kepergianku dari Frieska karena aku takut jika Melody terpukul dengan keadaan ini. di hari ulang tahunnya Melody menungguku di rumahnya, karena aku sudah berjanji untuk datang ke rumahnya saat ulang tahunnya tiba, Ia menelepone ku berkali2 dan tidak ada jawaban, Ia mulai marah kepadaku dan ia berkata jika lewat dari jam 9 malam Ia akan melupakan aku. Setelah jam 9 malam Frieska baru bisa memberi hadiah yang aku titipkan itu, Melody tidak ingin menerimanya, karena masih merasa marah kepadaku, namun stelah ada paksaan dari Frieska, Ia pun ingin menerimanya dan membuka kado itu yang isinya adalah kalung yang bernamakan Melody dan Rona , namun ia tidak peduli, pikirnya aku hanya bisa menitipkan itu, namun Frieska bercerita "tadi pagi kak Rona meninggal karena penyakit kanker darah yang di deritanya, ia tidak bisa datang ke acara ulang tahun kaka ini, lihatlah suratnya dan bacalah kak, mungkin kakak akan mengerti" Setelah ini Melody membaca surat itu yang berisi:

Hay sayang, ini surat terakhir dari aku,
maafin aku ya, aku gak bisa datang ke acaramu,
mungkin saat surat ini sampai aku udah gak ada di hadapanmu,
dan juga udah gak bisa nemenin kamu lagi,
o iya, aku juga kasih kamu hadiah kalung yang kamu inginkan,
bilang makasih juga buat ade kamu yang udah bantu aku cari kalung itu,
mungkin hari kemarin saat kita bertemu di taman, adalah hari terakhir yang kita lalui,
maafkan aku jika aku punya salah sama kamu,
maafin aku juga jika aku udah ngebohongin kamu waktu aku di rawat dulu,
semoga kamu senang dgn hari ultah kamu dan hadiah kamu ini,
jangan marah ya jika aku gak dateng..
Selamat tinggal dan Selamat Ulang Tahun Melody,,
I always love you,, Good Bye!!
Seketika itu Melody pun memeluk adiknya dan menangis karena sudah salah paham tentang Rona, "aku akan memakai kalung ini selamanya, dan aku tidak akan melupakan kamu" kata Melody dalam hati.

0 komentar:

Posting Komentar