Translate

Rabu, 19 September 2012

Kisah yang aneh

[Inspirasi By : Teh imel]



     Aku terdiam di sebuah pantai yang sepi, menikmati indahnya matahari terbenam yang ada di depan ku. tiba-tiba seorang gadis yang tak ku kenal menghampiriku.
     “Apa kamu ingin menjadi matahari.?” Tanyanya padaku sambil memperhatikan matahari terbenam.
     “Tidak.” Balasku.
     “Kenapa? Padahal setiap orang ingin menjadi matahari untuk pasangannya.”
     “Untuk apa aku menjadi matahari, matahari hanya bersinar selama 12 jam, setelah itu hilang, lalu muncul lagi, lalu hilang lagi, begitu seterusnya hingga kiamat. Aku tidak ingin seperti itu, aku ingin selalu ada untuk pasanganku.” Jawabku panjang kali lebar.
     “Lalu kamu ingin menjadi apa untuk pasangan mu?”
     “Aku hanya ingin menjadi diri ku sendiri, yang apa adanya.” Ia tampak tersenyum.
     “Nama mu siapa?” Tanyaku.
     “Temui aku besok disini lagi.” Lalu ia pergi meninggalkanku bersama sinar mentari yang sudah mau habis.
    Aku segera meninggalkan tempat itu dan pulang kerumah untuk beristirahat.
*
     Esoknya setelah pulang dari restoran aku segera menuju pantai kemarin untuk menemui gadis misterius yang cantik itu.
     10 menit perjalanan akhirnya aku sampai di pantai kemarin, ku parkir motor dan turun. Lalu aku menunggu gadis kemarin di tempat kemarin pula. Sudah 5 menit aku menunggu tapi gadis itu tak kunjung datang.
     “Di boongin nih gue.” Ucapku ngomel sendiri.
     “Namaku imel.” Tiba-tiba ia datang dari belakang ku. dia berdiri di sampingku.
     “Huuh cinta.” Ucapku ntah kepada siapa.
     “Kamu lagi jatuh cinta ya?” Tanya imel pada ku.
     “Ha? Engga kok. Engga.” Ucapku gugup.
     “Memang menyakitkan jika mencintai orang yang tidak mencintai kita, tapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta itu kepadanya.”
     “Mencintai itu ibarat bunga mawar, ada kala kita mencium harum mawar tersebut, ada kala pula disaat duri mawar itu menusuk jari.” Balasku.
     “Katakan selagi ia masih ada disisimu.”
     “Aku suka kamu.” imel segera menoleh.
     “Jangan bercanda.”
     “Aku hanya berkata serius.” Jawabku.
     “Tapi aku tidak suka kamu.” Balasnya tanpa menoleh ke arah ku.
     “Tapi..”
     “Aku sakit, waktu aku ga banyak buat kamu apalagi harus mikirin cinta.” Ucap imel.
     “Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan sempurna bagi seseorang, tapi bagaimana menemukan seseorang yang membantu menjadi dirimu sendiri.” Balasku sambil berharap.
     “Kita coba dulu.” imel tersenyum ke arah ku.
     “Cinta itu bukan di ukur seberapa lama kita bersama, tapi apakah selama kita bersama kita selalu mengisi satu sama lain? Dan saling membuat hidup yang berkualitas.” Aku tersenyum pada imel.
     “Tapi kita baru kenal 2 hari loh.”
     “Terus kenapa? Aku suka kamu, masa harus kenal kamu 2 tahun dulu? Biar kita coba jalani dulu.” imel tersenyum.
     “Baiklah..” imel tersenyum.
     “Cinta datang dan pergi begitu saja tanpa kita ketahui.”
***

0 komentar:

Posting Komentar